Blog ini merupakan sebuah dedikasi bagi yang ingin belajar komunikasi & Public Relations, Isi dalam blog ini merupakan hasil sharing dari beberapa blog maupun website yang digunakan untuk ajang belajar bersama

Selasa, 06 September 2011

TEKNIK PENGELOLAAN PESAN


Ada dua model dalam penyusunan pesan yakni penyusunan pesan yang bersifat informative dan penyusunan pesan pesan yang bersifat persuasif.
1.      Penyusunan pesan yang bersifat informative
Model ini lebih banyak ditujukan untuk prluasan wawasan dan kesadaran khalayak. Prosesnya lebih banyak bersifat disfusi atau penyebaran, sederhana,jelas, dan tidak banyak menggunakan jargon atau istilah-istilah yang kurang popular dikalangan khalayak.ada empat macam penyusunan pesan yang bersifat informative yaitu :
a.      Space order yaitu penyusunan pesan yang melihat kondisi atau ruang seperti international, nasionaldan daerah.
b.      Time order yaitu penyusunan pesan berdasarkan waktu atau periode yang disusun secara kronologis.
c.       Deductive order yaitu penyusunan pesan mulai dari hal-hal yang bersifat umum kepada yang khusus.
d.      Inductive order yaitu penyusunan pesan yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kepada hal-hal yang bersifat umum.
2.      Penyusunan pesan yang bersifat persuasive

Mengenal Diri Sendiri Dengan Konsep " JOHARI WINDOW"


MENGENAL DIRI SENDIRI
            Komunikasi yang dilakukan tanpa mengena sasaran yang akan disalahkan adalah komunikatornya. Komunikator adalah mengambil inisiatif terjadinya suatu proses komunikasi. Dia yang harus mengetahui lebih awaltentang kesiapan dirinya, pesanyang ingin yang disampaikan, media yang digunakan, hambatan yang mungkin ditemui, serta khalayak yang akan menerima pesannya.
            Untuk memahami diri sendiri, Joseph Luft dan Harrington Ingham memperkenalkan sebuah konsep yang dikenal dengan nama “ Johari Window”, sebuah kaca jendela terdira atas empat bagian, yaitu wilayah terbuka ( open area ), wilayah buta ( blind area ), wilayah tersembunyi ( hidden area ), wilayah tak dikenal ( unknown area ).
Open
Area
Blind
Area
Hidden
Area
Unknown
Area

Information
Known to other
Information
Unknown to other




Kode Etik Public Relations

PASAL 1
Norma norma Perilaku Profesional

Dalam menjalankan kegiatan profesionalnya, seorang anggota wajib menghargai kepentingan umum dan menjaga harga diri setiap anggota masyarakat. Menjadi tanggung jawab pribadinya untuk bersikap adil dan jujur terhadap klien, baik yang mantan maupun yang sekarang, dan terhadap sesama anggota Asosiasi, anggota media komunikasi serta masyarakat luas.
PASAL 2
Penyebarluasan Informasi

Seorang anggota tidak akan menyebarluaskan, secara sengaja dan tidak bertanggung jawab, informasi yang paIsu atau yang menyesatkan, dan sebaliknya justru akan berusaha sekeras mungkin untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Ia berkewajiban untuk menjaga integritas dan ketepatan informasi.

Public Relations dan Hubungan Dengan PERS

a.   Hubungan Pers
Hubungan pers adalah untuk mencapai publikasi yang maksimum atas suatu pesan atau informasi  PR dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dan organisasi yang bersangkutan.

Fungsi Pers :
1.   Penyalur aspirasi masyarakat.
2.   Sumber Informasi.
3.   Alat kontrol sosial.
4.   Pembentuk opini masyarakat.
5.   Sebagai media promosi.
6.   Dokumentasi.

Kekuatan Pers :
1.   Alat ampuh untuk mempengaruhi, menyalurkan ide – ide yang merangsang minat pembaca.
2.   Dapat mempersatukan publik yang terpisah – pisah, menjadi suatu kekuatan besar yang mempu mendobrak dan mengubah suatu objek sesuai dengan kehendak pers, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan.
3.   Sebagai alat control sosial yang telah mendapat pengakuan resmi dari pemerintah.
4.   Dapat mempengaruhi kebijakan social, politik dan ekonomi.

Contoh Studi Penanganan Kasus Oleh PR Sebuah Perusahaan

Studi kasus yang penulis pilih dalam makalah ini adalah kasus yang pernah dialami oleh perusahaan Johnson & Johnson’s, yang bermula pada meninggalnya delapan orang penduduk Chicago – AS pada tahun 1982, dan disusul dengan kejadian serupa pada tahun 1986 yang menewaskan satu orang secara misterius, dimana hasil otopsi yang dilakukan oleh tim forensik menunjukkan bahwa kesemua orang tersebut meninggal diakibatkan oleh racun “sianida”, yang dimasukkan secara sengaja oleh orang yang tidak bertanggung jawab ke dalam kapsul obat merek Tylenol yang notabene diproduksi oleh Johnson & Johnson’s. Belakangan diketahui bahwa orang yang memasukan racun sianida tersebut adalah mantan karyawan perusahaan yang sakit hati karena di PHK.

Senin, 04 April 2011

PERKEMBANGAN PUBLIK RELATIONS DI MASA DEPAN


1.   Masalah PR di Negara Berkembang.
a.   Komunikasi.
-        Keterbatasan media modern.
-        Jauhnya jarak antar satu kota dengan kota lain,
-        Tingginya tingkat buta huruf,
-        Variasi suku bangsa dengan berbagai ragam bahasa,
-        Banyak hal yang masih dianggap tabu.

b.   Pemasaran.
-        Banyak segmen yang berusia dibawah lima belas tahun
-        Penduduk yang bekerja sebagai petani yang produktivitasnya amat terbatas, sehingga daya beli masyarakat tidak memadai dikarenakan penghasilan yang tidak cukup.

KODE ETIK PUBLIC RELATIONS

1. PERANAN ETIKA
Etika
Louis O Kattsoff :
“ Etika adalah kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap
perbuatan – perbuatan manusia”.

Peranan Etika :
• Intisari PR adalah pemahaman dan pengetahuan yang mengarah pada niat baik (goodwill) serta reputasi
• Semua itu tergantung pada kepercayaan
• PR bertanggungjawab untuk menyajikan informasi actual secara akurat,tanpa pengurangan atau penambahan.
• Etika harus dapat diterapkan pada setiap perilaku para PR.

Kode Etik
• Aturan susila, sikap baik/pantas yang ditetapkan bersama dalam suatu kelompok, baik yang ditaati bersama oleh anggota dalam organisas/profesi tersebut.
• Atas kesepakatan bersama.
• Mempunyai nilai guna dalam pelayanannya bagi publik/masyarakat.
• Kerjasama meningkat.