1. Masalah PR di Negara Berkembang.
a. Komunikasi.
- Keterbatasan media modern.
- Jauhnya jarak antar satu kota dengan kota lain,
- Tingginya tingkat buta huruf,
- Variasi suku bangsa dengan berbagai ragam bahasa,
- Banyak hal yang masih dianggap tabu.
b. Pemasaran.
- Banyak segmen yang berusia dibawah lima belas tahun
- Penduduk yang bekerja sebagai petani yang produktivitasnya amat terbatas, sehingga daya beli masyarakat tidak memadai dikarenakan penghasilan yang tidak cukup.
c. Khalayak.
- Terbatasnya jumlah masyarakat yang berpendidikan cukup dan terpelajar,
- Pembaca surat kabar dan memiliki televisi mungkin hanya 10 atau 20% dari keseluruhan populasi.
- Kaum wanita berada pada posisi warga kelas dua.
d. Komunikasi Massa.
- Tingkat pendidikan yang rendah sehingga masih banyak terdapat masyarakat yang buta huruf.
- Luasnya daerah jangkauan massa .
- Memiliki latar belakang bahasa yang beraneka ragam.
e. Dilema Periklanan.
- Memiliki karakterikstik atau aneka sifat yang unik sehingga membingungkan para pengamat periklanan barat.
f. Mendidik Pasar.
- Pendidikan, merupakan salah satu karakteristik utama PR, merupakan aspek pokok dalam perjuangan pembangunan yang tengah dilakukan oleh hampir semua Negara berkembang.
- Dalam rangka menjalankan tugas tersebut , kredibilitas merupakan segalanya.
- Label atau merek dan kemasan produk merupakan hal yang penting bagi strategi pemasaran.
- Harus menciptakan produk tidak hanya dilihat dari segi kemasan tapi juga disertai dengan instruksi pengunaan yang sesuai dengan keadaan masyarakat (disertai ilustrasi).
2. Media PR di Dunia Ke-Tiga
a. Perbedaan antara media dunia ketiga dan media barat.
1. Media komunikasi televisi dan surat kabat popular dinegara barat, dunia ke-tiga yang paling digemari adalah radio.
2. Media harus dibawa mengunjungi orang – orang yang menjadi khalayaknya, terutama yang tinggal didaerah terpencil.
3. Media seperti TV dan surat kabar sering dianggap sebagai media khusus kaum minoritas atau elite.
4. Media seperti majalah, jurnal teknis dan perdagangan,serta jurnal untuk kaum muda tidak ada sama sekali.
5. Kebanyakan media harus menyebarkan pesan dalam lebih dari satu bahasa daerah, hal ini mengakibatkan terbatasnya sirkulasi.
6. Media – media tradisional masih banyak digunakan.
7. Pesan yang disampaikan kepada masyarakat harus memperhitungkan pengalaman pengetahuan, dan orientasi para pembaca, pendengar atau pemirsa di daerah pelosok.
b. Media Pers.
- Kemampuan baca tulis.
- Sirkulasi media, kurangnya cetakan berita.
- Kondisi ekonomi,
- Banyaknya pengganguran,
- Daya beli masyarakat..
c. Radio.
- Agar dapat menjangkau seluruh pelosok negara, pemerintah membentuk kelompok pendengar.
- Keterbatasan radio adalah pada jumlah pemancar dan waktu siaran.
- Pelaksanaan siaran radio harus memperhitungkan minat – minat khusus dan kepentingan khas dari pendengar dipedesaan.
d. Televisi.
- Televisi masih menjadi media eksklusif bagi kaum elite karena keterbatasan stasiun pemancar mengharuskan pemiliknya untuk membeli alat penerima khusus.
- Keterbatasan pasokan listrik.
e. Bioskop
- Ada dua macam bioskop yang populer yaitu bioskop statis dan bioskop keliling.
- Bioskop keliling dibawa keberbagai daerah terpencil
- Bioskop keliling merupakan usaha pemerintah dalam melancarkan kegiatan – kegiatan penerangan.
- Bioskop statis tidak dapat dinikmati oleh semua kalangan, dibandingkan dengan bioskop keliling.
f. Jurnal Internal.
- Lebih banyak dipergunakan hanya pada kalangan karyawan perusahaan
- Majalah dinding yang dipenuhi gambar digunakan sebagai alternatif untuk menghadapi masalah buta huruf .
g. Film – film Dokumenter dan Video.
- Karena biaya pembuatan film yang cukup mahal, maka pembuatan video yang biaya produksinya lebih murah lebih populer, apalagi alat pendukung seperti VCR cukup mudah diperoleh.
h. Ekshibisi dan Pameran.
- Pameran selalu disambut gembira masyarakat dunia ketiga, karena juga merupakan ajang hiburan.
- Ekshibisi bisa bersifat statis dan dinamis. Ekshibisi dinamis seringkali disertai dengan demonstrasi, pemutaran film, atraksi musik atau tarian.
i. Media – Media tradisional.
- Media tradisional adalah digunakannya tokoh – tokoh terkemuka untuk menyebarkan suatu pesan tertentu ke masyarakat.
3. Hubungan Masyarakat Ekternal Bagi Dunia Ke-Tiga
a. Keterbatasan media.
- Agar tepat mencapai sasarannya, kegiatan PR eksternal harus menggunakan media yang dapat diterima secara internasional.
- Media – media PR modern ala barat tidak banyak ditemui di negara-negara berkembang.
- Teknik – teknik PR eksternal di negara – negara berkembang harus bersaing dengan negara – negara lain dalam kancah komunikasi internasional.
- Pembinaan dan penciptaan komunikasi internasional merupakan tantangan yang cukup berat bagi praktisi PR di negara dunia ketiga yang harus bersaing menghadapi teknik – teknik milik Negara yang didukung oleh standard an produksi yang tinggi.
b. Pengakuan
- Negara dunia ketiga masih terbagi – bagi dalam unit politik yang lebih kecil yang masih harus berjuang keras memperoleh pengakuan dan kehidupan yang layak.
c. Menciptakan citra PR
- Usaha untuk menciptakan suatu citra yang baik, yakni suatu impresi atau kesan yang positif namun sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya.
- Upaya ini harus dilakukan secara hati – hati agar program PR tidak bercampur dengan kegiatan propaganda.
- Mereka harus lebih aktif menyebarkan informasi seluas – luasnya mengenai berbagai aspek kehidupan serta memberikan gambaran yang benar mengenai sosok mereka ke dunia internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar